Curah hujan tinggi yang cenderung ekstrim menyebabkan banjir mengepung Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Ketinggian air bervariasi. Di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, ketinggian air antara 50 centimeter hingga 2 meter.
Musibah awal tahun 2020 ini akibatkan ribuan warga mengungsi, rumah rusak dan tergenang serta korban meninggal. Data BNPB mencatat, hingga hari ini (Jumat 3/01), korban meninggal 43 orang. Tersebar seJabodetabek.
YDSF sebagai lembaga sosial, sejak Kamis (2/01) telah mengirimkan tim unit aksi cepat (UAC). Tim yang beranggotakan 7 orang serta satu unit ambulance itu langsung menuju Kelurahan Pangadegan, Pancoran, Jakarta Selatan.
Direktur Pelaksana YDSF, Agung Wicaksono mengatakan, tim yang telah diberangkatkan diharapkan bisa membantu korban banjir terutama yang berada di pengungsian.
“Tim YDSF telah menyalurkan beberapa bantuan keperluan dapur umum, seperti beras, minyak, mie, teh, gula dan lainnya,” kata Awiek, panggilang Agung Wicaksono.
Awiek menjelaskan, hingga saat ini YDSF terus mengumpulkan bantuan dan donasi dari masyarakat dan selanjutnya akan disalurkan sesuai kebutuhan di lapangan. “Kami akan galang donasi hingga waktu beberapa pekan ke depan,” tambah Awiek
Sementara itu, koordinator lapangan UAC, Arif Susanto menuturkan para pengungsi saat ini selain butuh bahan makanan mereka juga perlu sarung/mukena, terpal, selimut, makanan bayi dan dewasa, pampers serta obat-obatanan.
Selain pemenuhan dapur umum bagi pengungsi, tim UAC juga ikut berjibaku membersihkan rumah warga yang terendam lumpur dan sampah.