Mengantisipasi dampak Corona, warga RT 5 RW 4 Wisma Penjaringan Sari, Surabaya, menggelar sejumlah kegiatan. Di antaranya bazar murah bertajuk Pasar Nol Kilometer, Minggu (3/5/2020) sore lalu.
Dalam bazar ini warga bisa berbelanja produk sembako dengan harga pokok atau harga kulakan. Misal, harga beras 5 kilogram dijual dengan harga Rp 52.500, gula Rp 17 ribu per kilogram, minyak goreng Rp 23.200 per 2 liter, dan telor Rp 9500 per setengah kilogram.
Dijelaskan Sony Adinawan, salah satu pengurus RT setempat, gelaran Pasar Nol Kilometer adalah ikhtiar warga untuk memperkuat basis ekonomi mereka yang terdampak corona.
“Seperti kita tahu, sebaran Covid-19 disusul kebijakan pemerintah terkait antisipasi corona termasuk PSBB, membuat sebagian warga terbatasi dalam mencari nafkah,” kata Wawan, penggilan akrabnya.
Untuk itu, lanjut dia, Pasar Nol Kilometer digelar dengan semangat tidak mencari laba tapi memperkuat peduli sesama.
Melengkapi penjelasan ini, Pringgo Anggono, Ketua RT mengatakan, kita tidak tahu, kapan Covid-19 berakhir. Akibatnya, kegiatan ekonomi sebagian warga dipaksa berhenti. Ada yang di-PHK, ada yang tidak bisa berjualan.
“Kami didukung donatur yang peduli pada warga. Hari ini satu orang, besok tambah beberapa orang. Malah jika dilihat detail penjualan, banyak yang rela mendonasikan uangnya untuk kegiatan ini dengan membayar lebih,” kata Pringgo.
Beberapa pedagang yang kebetulan melintas di perumahan ini pun kebagian rejeki berupa beras 5 kilogram dan minyak goreng.
“Kita hidup di masa sulit. Satu-satunya agar bisa bertahan adalah dengan menyatukan semangat, menjaga sesama,” tegasnya.
Selama bazar, kata Pringgo lagi, warga diminta datang bergantian lewat grup WA. Selain itu, baik pengurus RT maupun pembeli wajib mengenakan masker.
Sebelum puasa, pengurus juga menyelenggarakan kegiatan bagi-bagi masker gratis untuk warga. Dua minggu sebelumnya, warga dengan suka rela juga memasang fasilitas umum cuci tangan di depan rumah.