surabayasatu.com
    Facebook Twitter Instagram
    FRESH!
    • Polda Jatim Berhasil Ungkap Komestik Palsu, Dua Tersangka Penjual Diamankan
    • Jatim Raih Penghargaan Top 7 Exhibitors Culture Fest 2022 Kemenpan-RB, Gubernur Khofifah: Bukti Komitmen Pemprov Pacu Birokrasi Kelas Dunia
    • Luncurkan IKI Investasi Jatim dan JOSS Gandos di JILFA 2023, Gubernur Khofifah Optimis Jadi Penguat Ekosistem Investasi yang Clean and Clear
    • Polisi Berhasil Menangkap Komplotan Curanmor 26 TKP di Surabaya
    • Polres Ngawi Ungkap Pencurian Mesin Bajak Sawah di 21 TKP, Tiga Tersangka Berhasil Diamankan
    • Domba, Alternatif Ternak Pascawabah PMK
    • Perppu Ciptaker tak Ada Kaitan dengan Konflik Rusia-Ukraina, Ini Penjelasan Pakar
    • Masuki Usia Satu Abad, NU Emban Mandat Pengembangan Peradaban
    Facebook Twitter Instagram
    surabayasatu.com
    • Beranda
    • Surabaya Raya
    • Jawa Timur
    • Nasional
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Jaringan
      • Indonesia Images
      • EastJava Traveler
    • Kontak
    surabayasatu.com
    Home»Jawa Timur»Semangat Millenial Menjadi Pembayar Pajak
    Jawa Timur

    Semangat Millenial Menjadi Pembayar Pajak

    Hamid AbidinBy Hamid AbidinSabtu, 9 Februari 2019Updated:Sabtu, 9 Februari 2019Tidak ada komentar3 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
    Eva Kusuma Sundari, Anggota DPR Kom XI dari PDI Perjuangan, berfoto bareng peserta sosialisasi APBN dan Pajak di Aula Madrasah Aliyah Sejahtera, Pare, Kediri
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    SurabayaSatu, KEDIRI – Anggota DPR Kom XI dari PDI Perjuangan, Eva Sundari melakukan terobosan untuk melakukan sosialisasi APBN dan Pajak kepada para millenial di Kediri pada Hari Selasa (6/2/19). Bertempat di Aula Madrasah Aliyah Sejahtera, Pare, Kediri, perempuan yang pernah menjadi dosen Universitas Airlangga tersebut memaparkan masalah pembiayaan pembangunan dengan analogi-analogi keseharian kepada audiens yang berjumlah 350 orang.

    Tujuan bernegara harus diwujudkan bersama, antara rakyat dan pemerintah, sementara anggota DPR dan BPK mengawasi proses tersebut agar memenuhi prinsip-prinsip akuntabilitas. Proses mewujudkan kesejahteraan dimulai dengan menyusun kebutuhan-kebutuhan di musrenbang-musrenbang dan penyusunan pembiayaannya di APBN (pendapatan dan pengeluarannya) di DPR. Proses yang sama dilakukan di pemerintah daerah bersama DPRD.

    Sumber pendapatan terbesar adalah dari kontribusi rakyat sendiri yaitu pajak, baru PNBP dan Hibah. “Jadi, membayar pajak adalah bentuk gotong royong untuk mencapai tujuan negara termasuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan, kesehatan, termasuk bersodaqoh melalui program perlindungan sosial,” kata Eva Sundari.

    Pada kesempatan itu, turut hadir Agung Subhan, Kepala Kantor Perwakilan Pajak Pare yang menjelaskan bahwa basis pembayar pajak atau tax base di Indonesia masih sangat rendah, karena dari seluruh penduduk, saat sebelum tax amnesty jumlah yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) hanya 32 juta orang (11% penduduk). “Dari jumlah itu hanya 22 juta orang yang menyerahkan kembali Surat Pemberitahuan Tahunan atau SPT, tetapi 40 sampai 50 persen, SPT-nya nihil,” jelas pak Agung memberi gambaran.

    Agung memberikan apreasiasi luar biasa atas kegiatan yang terselenggara tersebut. “Kami siap mendukung penuh kegiatan semacam ini. Kami berharap kegiatan penyadaran tentang pentingnya pajak bagi pelajar sebagai upaya dini seperti ini bisa dilaksanakan juga di sekolah-sekolah lain,” tambah Agung.

    Suasana jadi hangat ketika dalam diskusi ada mahasiswa yang bertanya tentang hutang. “Tadi saat interaktif, banyak peserta yang mengaku pernah hutang karena kiriman ortu tidak cukup. Ada hutang untuk beli sabun mandi, tapi ada yang hutang untuk biaya penerbitan bukunya. Mengapa orang mau kasih hutang? Karena mereka percaya kemampuan kita untuk mengembalikan bukan? Apalagi memberikan pinjaman untuk kegiatan produktif seperti penerbitan buku,” jelas Eva Sundari.

    Peserta menjadi heboh saat diadakan kuis lomba cipta tagline pajak. Mereka sangat kreatif mengolah bahasa.

    “Bangsa pintar, pajaknya lancar”
    “Pajak teratur, rakyatnya makmur”
    “Tepati pajakmu, sadaqoh slalu dihatimu”
    “Pajakku masa depanku, negaraku dan anak cucuku”
    “Tak membayar pajak, kita bagai budak”
    “Bayar pajakmu, Indonesia maju”
    “Jika kau peduli, bayar pajak adalah solusi”
    “Milenal berkarya, bayarlah pajak bangsa”

    Ketua Yayasan Islam Sejahtera Pare Kabupaten Kediri, Moh Qomar, M.Pd menyambut gembira adanya diskusi mengenai APBN dan pajak untuk para pelajar karena ini sejalan dengan misi yayasan untuk membangun karakter siswa untuk bertanggung jawab dan mencintai bangsa. “Tadi ada tagline yang bagus usulan siswa hubbul wathani minal iman, membayar pajak adalah cinta tanah air, jadi juga bagian dari keimanan,” kata Moh Qomar.

    Moh Qomar juga mengusulkan supaya kantor pajak setempat melembagakan kerjasama dengan sekolah-sekolah sekitar Kediri untuk melakukan sosialisasi yang sama. Eva Sundari mendukung karena pendidikan tentang APBN dan pajak bisa menjadi bagian pendidikan kewarganegaraan selain mencerdaskan siswa karena siswa dibiasakan untuk menggunakan logika dan data.

    Bagikan ini:

    • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
    • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
    • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
    • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
    • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
    caleg Eva Kusuma Sundari info surabaya nomor satu pdi perjuangan pemilu pileg surabayasatu surabayasatu com
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Hamid Abidin
    • Website

    Berita Lainnya

    Jatim Raih Penghargaan Top 7 Exhibitors Culture Fest 2022 Kemenpan-RB, Gubernur Khofifah: Bukti Komitmen Pemprov Pacu Birokrasi Kelas Dunia

    Kamis, 2 Februari 2023

    Polres Ngawi Ungkap Pencurian Mesin Bajak Sawah di 21 TKP, Tiga Tersangka Berhasil Diamankan

    Kamis, 2 Februari 2023

    Domba, Alternatif Ternak Pascawabah PMK

    Kamis, 2 Februari 2023

    Serahkan Penghargaan Paritrana, Gubernur Khofifah Berpesan Pentingnya Peningkatan Perlindungan Ketenagakerjaan

    Selasa, 27 Desember 2022

    MoU dengan Institut Pertanian Bogor, Gubernur Khofifah : Upaya Penguatan One Village One CEO di Jawa Timur

    Minggu, 23 Januari 2022

    Bareng Eri Cahyadi-Armuji, PDIP Surabaya Tanam Ratusan Pohon di Bantaran Sungai

    Minggu, 23 Januari 2022

    Leave A Reply Cancel Reply

    Berita Terbaru

    Polda Jatim Berhasil Ungkap Komestik Palsu, Dua Tersangka Penjual Diamankan

    Kamis, 2 Februari 2023

    Jatim Raih Penghargaan Top 7 Exhibitors Culture Fest 2022 Kemenpan-RB, Gubernur Khofifah: Bukti Komitmen Pemprov Pacu Birokrasi Kelas Dunia

    Kamis, 2 Februari 2023

    Luncurkan IKI Investasi Jatim dan JOSS Gandos di JILFA 2023, Gubernur Khofifah Optimis Jadi Penguat Ekosistem Investasi yang Clean and Clear

    Kamis, 2 Februari 2023

    Polisi Berhasil Menangkap Komplotan Curanmor 26 TKP di Surabaya

    Kamis, 2 Februari 2023

    Polres Ngawi Ungkap Pencurian Mesin Bajak Sawah di 21 TKP, Tiga Tersangka Berhasil Diamankan

    Kamis, 2 Februari 2023

    Domba, Alternatif Ternak Pascawabah PMK

    Kamis, 2 Februari 2023
    © 2023surabayasatu.com | info surabaya nomor satu
    • Beranda
    • Disclaimer
    • Iklan
    • Kontak
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.