surabayasatu.com
    Facebook Twitter Instagram
    FRESH!
    • PT Pertamina Hulu Indonesia Perkuat Strategi Dukung Pencapaian Target Operasi dan Bisnis 2023
    • Gubernur Khofifah Berharap Gedung Multazam RSUD Haji Jadi Penguat Kualitas Layanan
    • Gubernur Khofifah Berlakukan Pemutihan Pajak Kendaraan Selama 120 Hari
    • Jurus Investigasi ala Narasi TV, Gunakan Kesabaran hingga Open-Source Intelligence
    • Gara-gara Medsos, Jurnalis Foto pun Terpecah Dua Kutub
    • Di Balik Pemberangkatan Tugas Pasukan 527/BY, Ternyata Ada Sosok Wanita-wanita Tegar
    • Blusukan ke Dua Pasar di Mojokerto, Gubernur Khofifah Pastikan Stok Bahan Pokok Aman Hingga Lebaran
    • Tingkatkan Pemahaman Wartawan Tentang Industri Migas, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur Gelar Program Mengarungi Lautan Untuk Indonesia
    Facebook Twitter Instagram
    surabayasatu.com
    • Beranda
    • Surabaya Raya
    • Jawa Timur
    • Nasional
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Jaringan
      • Indonesia Images
      • EastJava Traveler
    • Kontak
    surabayasatu.com
    Home»Jawa Timur»Nilai-nilai Pancasila harus diintegrasikan di Kurikulum Paud dan TK
    Jawa Timur

    Nilai-nilai Pancasila harus diintegrasikan di Kurikulum Paud dan TK

    Roy SubarkahBy Roy SubarkahSabtu, 16 Maret 2019Tidak ada komentar2 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
    Ratusan guru Paud dan TK se Kab Kediri menghadiri Sosialisasi 4 Pilar MPR dengan anggota MPR Fraksi PDIP, Eva Kusuma Sundari.

    Pada Hari Sabtu (9/3/2019) sejumlah 520 guru-guru Paud dan TK se Kab Kediri berkumpul di Basement SLG untuk menghadiri acara Sosialisasi 4 Pilar MPR dengan anggota MPR Fraksi PDIP, Eva Kusuma Sundari. Acara yang bertema Sosialisasi Integrasi Nilai-nilai Pancasila dan Pendidikan Inklusi di Paud dan TK tersebut dilaksanakan oleh Himpaudi (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini) Kab Kediri dan MPR RI.

    Selain Eva Sundari, hadir pula narasumber Kristin Sadtyaruni M Psi., Psycholog dari RS Gambiran, Wasis dari DPRD Kab Kediri dan Satriyani WR. MPd, Kepala Sekolah SMP Pawyatan Daha 1 Kota Kediri. Sedangkan moderator pada acara tersebut adalah Lilik Astuti M.Pd Ketua Himpaudi dan Slamet Yudi M.Pd Ketua Himpunan TK.

    Eva Sundari yang membuka acara mengajak para bunda PAUD untuk mendidik para siswa agar berkepribadian Pancasila demi terwujudnya Generasi Emas untuk mencapai target Indonesia Emas 2045. “Ancaman fisik stunting harus dilawan karena bisa menggagalkan mereka menjadi sosok yang ber IQ, EQ, SQ tinggi sehingga gagal pula untuk menjadi sosok yang kompeten, berdaya juang tinggi. Sementara ekonomi global berkarakter dinamis, intens, dan kompetitif,” jelas Eva Sundari.

    Lebih lanjut, Eva menjelaskan adanya ancaman global terhadap anak-anak berupa hoax dan ideologi intoleransi serta penyakit adiktif seperti narkoba, pornografi, game, gadget sekaligus kekerasan fisik, seksual, cyber bullying dll. “Ketika kejiwaan sudah rusak orang jadi tertutup hati, pikiran, dan nuraninya maka tidak mungkin mencintai apalagi mau berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara,” papar Eva Sundari sambil mengajak berkolaborasi (gotong royong) dalam membentuk Generasi Emas.

    Kristin Sadtyaruni setuju pendekatan gotong royong dan Konsep Pancasila yang intinya justru inklusifisme. “Penyelenggaraan Pendidikan inklusi bagi anak kebutuhan khusus akan membantu para siswa lainnya dan para bunda untuk berkarakter dan praktek Pancasila di lingkungan sekolah,” ujar Kristin.

    Pada sesi akhir, Satriyani dan para fasilitator dari Kaukus Pancasila memandu diskusi kelompok para bunda untuk menyusun silabus yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila. “Banyak ide menarik, misalnya mengajak para siswa untuk mengunjungi rumah ibadah agama-agama maupun pemeluk agama yang berbeda yang sedang merayakan Hari Besar agamanya. Ini untuk membangun karakter toleransi sebagai indikator sila 1 Pancasila,” ujar Satriyani.

    Para bunda Paud dan TK akhirnya paham bahwa pembentukan karakter di pendidikan harus dimuarakan pada Pancasila, jika tidak maka jiwa nasionalisme tidak bisa dibentuk. Jika tidak ada nasionalisme dalam jiwa generasi muda, tidak mungkin Indonesia bisa memenangkan persaingan global sehingga Indonesia Emas 2045 gagal pula diwujudkan.

    caleg jatim Eva Kusuma Sundari Eva Sundari pemilu Pemilu 2019
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Roy Subarkah

    Berita Lainnya

    Di Balik Pemberangkatan Tugas Pasukan 527/BY, Ternyata Ada Sosok Wanita-wanita Tegar

    Sabtu, 1 April 2023

    Blusukan ke Dua Pasar di Mojokerto, Gubernur Khofifah Pastikan Stok Bahan Pokok Aman Hingga Lebaran

    Sabtu, 1 April 2023

    Gubernur Khofifah Optimis MCC Lahirkan Pelaku Ekonomi Kreatif Handal

    Senin, 27 Maret 2023

    Program Mudik Gratis Pemprov Jatim, Pendaftarannya Dibuka Hari Ini Secara Online

    Senin, 27 Maret 2023

    Kapolda Jatim Himbau Jamaah Hadir pada Harlah Satu Abad NU Dalam Kondisi Prima

    Sabtu, 4 Februari 2023

    Polres dan Pemkab Nganjuk Siagakan Kembali Tim PMK

    Sabtu, 4 Februari 2023

    Leave A Reply Cancel Reply

    Berita Terbaru

    PT Pertamina Hulu Indonesia Perkuat Strategi Dukung Pencapaian Target Operasi dan Bisnis 2023

    Sabtu, 15 April 2023

    Gubernur Khofifah Berharap Gedung Multazam RSUD Haji Jadi Penguat Kualitas Layanan

    Sabtu, 15 April 2023

    Gubernur Khofifah Berlakukan Pemutihan Pajak Kendaraan Selama 120 Hari

    Jumat, 14 April 2023

    Jurus Investigasi ala Narasi TV, Gunakan Kesabaran hingga Open-Source Intelligence

    Jumat, 14 April 2023

    Gara-gara Medsos, Jurnalis Foto pun Terpecah Dua Kutub

    Selasa, 4 April 2023

    Di Balik Pemberangkatan Tugas Pasukan 527/BY, Ternyata Ada Sosok Wanita-wanita Tegar

    Sabtu, 1 April 2023
    © 2023surabayasatu.com | info surabaya nomor satu
    • Beranda
    • Disclaimer
    • Iklan
    • Kontak
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.