surabayasatu.com
    Facebook Twitter Instagram
    FRESH!
    • Polda Jatim Berhasil Ungkap Komestik Palsu, Dua Tersangka Penjual Diamankan
    • Jatim Raih Penghargaan Top 7 Exhibitors Culture Fest 2022 Kemenpan-RB, Gubernur Khofifah: Bukti Komitmen Pemprov Pacu Birokrasi Kelas Dunia
    • Luncurkan IKI Investasi Jatim dan JOSS Gandos di JILFA 2023, Gubernur Khofifah Optimis Jadi Penguat Ekosistem Investasi yang Clean and Clear
    • Polisi Berhasil Menangkap Komplotan Curanmor 26 TKP di Surabaya
    • Polres Ngawi Ungkap Pencurian Mesin Bajak Sawah di 21 TKP, Tiga Tersangka Berhasil Diamankan
    • Domba, Alternatif Ternak Pascawabah PMK
    • Perppu Ciptaker tak Ada Kaitan dengan Konflik Rusia-Ukraina, Ini Penjelasan Pakar
    • Masuki Usia Satu Abad, NU Emban Mandat Pengembangan Peradaban
    Facebook Twitter Instagram
    surabayasatu.com
    • Beranda
    • Surabaya Raya
    • Jawa Timur
    • Nasional
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Jaringan
      • Indonesia Images
      • EastJava Traveler
    • Kontak
    surabayasatu.com
    Home»Ekonomi Bisnis»Menperin Beberkan Potensi dan Peluang IKM Fesyen Muslim Nasional
    Ekonomi Bisnis

    Menperin Beberkan Potensi dan Peluang IKM Fesyen Muslim Nasional

    RedaksiBy RedaksiSabtu, 9 Mei 2020Updated:Minggu, 10 Mei 2020Tidak ada komentar5 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Perkembangan jumlah umat muslim dunia menjadi pemicu pertumbuhan sektor industri fesyen muslim. Hal ini turut membuka peluang usaha kepada para pelaku industri kecil menengah (IKM) sektor fesyen muslim di tanah air.

    Berdasarkan The State Global Islamic Economy Report sepanjang tahun 2019-2020, konsumsi fesyen muslim dunia mencapai USD283 miliar. Angka tersebut diproyeksi terus meningkat hingga 6 persen pada tahun 2024, sehingga konsumsi fesyen muslim dunia bakal menembus USD402 miliar.

    Sementara itu, konsumsi fesyen muslim nasional saat ini berada di angka USD21 miliar. “Hal ini menunjukkan peluang bagi industri fesyen muslim di dalam negeri untuk dapat berkontribusi atau mengisi pasar domestik dan global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat (8/5).

    Agus meyakini, industri fesyen muslim nasional, khususnya sektor IKM memiliki potensi untuk menjadi pemain besar dan mampu bersaing sehingga produk-produknya mampu kompetitif dan dapat diserap dengan optimal. “Berdasarkan The State Global Islamic Economy Report 2019/2020, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. Kita masih punya peluang untuk menjadi yang terdepan di sektor industri fesyen muslim dunia,” ungkapnya.

    Industri fesyen muslim juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Hal ini tercermin dari kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2019 mencapai USD8,3 miliar dan pada periode Januari-Februari tahun 2020, ekspor industri pakaian jadi menembus USD1,38 miliar. Industri pakaian jadi juga memiliki peran besar pada kontribusinya terhadap PDB nasional di tahun 2019, yaitu sebesar 5,4 persen yang mengalami pertumbuhan sebesar 19,5%.

    Melihat kekuatan yang dimiliki oleh sektor industri fesyen muslim nasional, Menperin mendorong seluruh pihak mulai dari pelaku industri, desainer, pemerintah, marketplace, akademisi, hingga pihak terkait lainnya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh industri tersebut. “Kita juga harus bersama-sama mempromosikan dan memperkenalkan produk-produk industri fesyen muslim nasional sehingga dapat semakin dikenal oleh dunia,” ujarnya.

    Secara khusus, Menperin Agus juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus mendukung keberlangsungan sektor IKM nasional, salah satunya dengan membeli produk-produk yang dihasilkan. “Dukungan ini akan memberikan dampak yang besar kepada sektor terkait seperti penjahit, penyedia bahan baku, logistik dan sektor terkait lainnya dan pada akhirnya akan menjaga perekonomian Indonesia untuk tetap bertahan meskipun sedang menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19,” tuturnya.

    Menteri AGK menegaskan, pelaku IKM fesyen muslim perlu terus berinovasi untuk meningkatkan keberterimaan produknya, baik di pasar dalam maupun luar negeri. Dengan demikian, mereka dapat terus bergerak dan memberikan kontribusinya bagi perekonomian nasional. “Secara bersamaan kita harus menjaga sektor perekonomian agar tetap bergerak, dan tetap mematuhi pada protokol kesehatan. Ini sangat penting karena sektor perekonomian memiliki relasi dan berdampak langsung bagi sektor-sektor lainnya,” jelasnya.

    Dukung Kampanye #LebaranUntukSemua

    Dalam masa pandemi Covid-19, sejumlah sektor IKM fesyen muslim mengalami penumpukan stok produk akibat turunnya permintaan pasar. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, serta bertepatan dengan momentum Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Perindustrian dengan didukung online marketplace Shopee menyelenggarakan kampanye Beli Produk Lokal Fesyen Muslim yang mengusung tagar #LebaranUntukSemua. Program tersebut bertujuan membantu peningkatan penjualan brand lokal khususnya produk IKM fesyen muslim di tanah air.

    “Kampanye ini merupakan bentuk fasilitasi Kementerian Perindustrian kepada para pelaku IKM fesyen muslim Indonesia agar tetap eksis dan mampu bertahan khususnya dalam kondisi sulit saat ini dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19,” ujarnya.

    Rangkaian kampanye #LebaranUntukSemua juga diisi dengan berbagai pelatihan dan workshop secara online sehingga pelaku IKM fesyen muslim dapat memperoleh kiat-kiat untuk menjalankan bisnisnya saat ini. “Saya berharap nantinya setelah pelatihan, IKM fesyen muslim nasional dapat memperluas pasarnya sehingga dapat berkontribusi lebih strategis terhadap sektor IKM nasional dan menjadi pemicu bagi Indonesia untuk tumbuh sebagai salah satu pusat fesyen muslim dunia,” ungkap Menperin.

    Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih menjelaskan, di tengah dampak pandemi Covid-19, semakin banyak pelaku IKM fesyen muslim nasional yang memanfaatkan platform online untuk memasarkan produk-produknya.

    “Pelaku IKM fesyen muslim nasional saat ini gencar melakukan promosi secara online baik melalui media sosial mauupun platform e-commerce. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan angka penjualannya,” paparnya.

    Kemenperin juga memfasilitasi IKM fesyen muslim dalam aspek komersialisasi dan distribusi produknya. Hal tersebut bertujuan agar fesyen muslim dapat semakin dikenal oleh masyarakat dan nantinya diharapkan dapat meningkatkan angka penjualannya. “Terdapat beberapa hal yang kita dorong khususnya terkait dengan promosi dalam bentuk pameran dan juga aspek komersialisasinya melalui platform e-commerce,” tambahnya.

    Untuk itu, Kemenperin bekerja sama dengan platform e-commerce Shopee dalam kampanye #LebaranUntukSemua. Shopee berkomitmen mendukung para pelaku IKM sektor fesyen muslim agar senantiasa bergerak maju, meskipun di tengah wabah Covid-19. Selain melalui kampanye #LebaranUntukSemua, Shopee juga meluncurkan stimulus sebesar Rp100 miliar dalam bentuk voucher dan gratis ongkos kirim.

    “Di luar itu, untuk teman-teman IKM yang belum masuk di platform online, kita lakukan pelatihan dan pendampingan hingga nanti meningkat penjualannya” jelas Head of Public Policy & Government Relations PT. Shopee International Indonesia Radityo Triatmojo.

    Kampanye #LebaranUntukSemua yang akan berjalan pada tanggal 12-19 Mei 2020 juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap para pelaku IKM Fesyen Muslim Nasional. “Melalui Kampanye ini, kami berupaya menjaga peluang ekonomi yang dimiliki IKM dan juga mendorong peningkatan daya beli masyarakat,” kata Radityo.

    Bagikan ini:

    • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
    • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
    • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
    • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
    • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru)
    pilihan editor
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Redaksi

    Berita Lainnya

    Polisi Berhasil Menangkap Komplotan Curanmor 26 TKP di Surabaya

    Kamis, 2 Februari 2023

    Polres Ngawi Ungkap Pencurian Mesin Bajak Sawah di 21 TKP, Tiga Tersangka Berhasil Diamankan

    Kamis, 2 Februari 2023

    Gandeng Stikosa-AWS, Polda Jatim Gelar Pelatihan Content Creator bagi Humas Polres

    Rabu, 1 Februari 2023

    Lakukan Audiensi dengan Kapolda Jatim, AMSI Harap bisa Antisipasi Potensi Friksi Sosial di Tahun Politik

    Rabu, 1 Februari 2023

    Serahkan Penghargaan Paritrana, Gubernur Khofifah Berpesan Pentingnya Peningkatan Perlindungan Ketenagakerjaan

    Selasa, 27 Desember 2022

    Persiapan Libur Lebaran 2023, YDSF Bangun Masjid di Rest Area KM 725 A Tol Surabaya-Mojokerto

    Selasa, 27 Desember 2022

    Leave A Reply Cancel Reply

    Berita Terbaru

    Polda Jatim Berhasil Ungkap Komestik Palsu, Dua Tersangka Penjual Diamankan

    Kamis, 2 Februari 2023

    Jatim Raih Penghargaan Top 7 Exhibitors Culture Fest 2022 Kemenpan-RB, Gubernur Khofifah: Bukti Komitmen Pemprov Pacu Birokrasi Kelas Dunia

    Kamis, 2 Februari 2023

    Luncurkan IKI Investasi Jatim dan JOSS Gandos di JILFA 2023, Gubernur Khofifah Optimis Jadi Penguat Ekosistem Investasi yang Clean and Clear

    Kamis, 2 Februari 2023

    Polisi Berhasil Menangkap Komplotan Curanmor 26 TKP di Surabaya

    Kamis, 2 Februari 2023

    Polres Ngawi Ungkap Pencurian Mesin Bajak Sawah di 21 TKP, Tiga Tersangka Berhasil Diamankan

    Kamis, 2 Februari 2023

    Domba, Alternatif Ternak Pascawabah PMK

    Kamis, 2 Februari 2023
    © 2023surabayasatu.com | info surabaya nomor satu
    • Beranda
    • Disclaimer
    • Iklan
    • Kontak
    • Pedoman Pemberitaan Media Siber
    • Redaksi

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.