SurabayaSatu, SURABAYA – Memasuki era digital, rumah sakit dituntut untuk memanfaatkan teknologi ini dalam kegiatan sehari-hari. Baik dalam penyelenggaraan di dalam rumah sakit, hingga pelayanan ke luar.
“Banyak rumah sakit dunia beranjak ke teknologi artificial intelligence atau AI, untuk menerapkan efektifitas dan efisiensi,” ujar dr. Kuntjoro AP, MKes, Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), saat membuka Seminar Perumahsakitan dan Hospital Expo ke XV PERSI Jatim di Grand City Convex Surabaya, Rabu (24/4/2019) pagi.
Jadi, lanjutnya, global trend rumah sakit nanti tenag SDM-nya makin sedikit. Dengan pemahaman ini, tiap rumah sakit membutuhkan komitemen kuat untuk berinovasi dan selanjutnya memberi inspirasi bagi yang lain.
Untuk itu, sebagai apresiasi pada upaya yang sudah dilakukan beberapa rumah sakit di Jawa Timur, dilakukan penyerahan penghargaan pada RSUD dr. Soetomo (Surabaya), RS Haji (Surabaya), RSUD Sidoarjo, RSUD Blambangan (Banyuwangi), RSUD dr. Iskak (Tulungagung), Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani, Rumah Sakit Lavalette (Kota Malang), dan Rumah Sakit PHC Surabaya.
Sebelumnya, dr. Dodo Anondo, MPH, Ketua PERSI Jatim, mengingatkan jika rumah sakit di daerah segera melakukan akreditasi. Karena dengan mengantungi akreditasi, rumah sakit bisa menyediakan layanan BPJS.
“Semoga bulan Juli 2019 semua rumah sakit sudah mempunya sertifikat (akreditasi). Termasuk sertifikasi pengelolaan limbah,” harap dr. Dodo. (hendro d. laksono)